Sabtu, 13 Februari 2010

Hari valentin,,,,,,,,,,?

Awal bulan kedua tiap tahun euforia "pink" selalu mendominasi interior di mall,  majalah, tabloid  dan semua jenis media. Katanya seh  sebagai peringatan hari valentin. Dan yang menjadi kado spesial  perayaan itu adalah bunga atau coklat. Menurut penelitian zat yang terkandung dalam coklat memberi efek  menenangkan,  meredam stress ....... so berarti  hari valentine itu hari stress dong......
Ini mah  persepsi  bunda , tentang apa hari valentine terserah  kamu deh ........

Yang ini tentang Dimas, teman bunda.
Di lihat dari  raut muka menarik,   kata orang seh ......., punya hobi fotografi.  Apa aja yang di lihat  bagi Dimas  adalah indah, cantik. Bagi bunda dan mungkin sebagian banyak orang cantik itu serupa Dian Sastro, rumah yang megah , pamandangan alam yang bersih dan alami.  Tapi bagi Dimas itu tak berlaku........ dia bisa saja ngambil obyek nenek yang sudah  renta  di gubuknya untuk di jadikan obyek jepretannya.  Lain hari  dia memotret sepasang sandal jepit usang di depan mesjid yang tertinggal ........ barangkali jemaah pemakai sandal itu ketika   pulang  bawa sandal yang lebih bagus.......  pikir dia.
Suatu saat pula  Dimas mesti bersentuhan dengan obyek yang benar-benar manis.  Cantik dengan  bodi yang  selalu kena treatment ...., atau lain waktu Dimas mesti ke gunung  untuk memperoleh  angel yang benar-benar perfek .  Dengan obyek  yang begitu "indah" pula Dimas larut dalam hobinya itu.  Rupanya  masalah ini menjadikan awal  perseteruan Dimas dengan soulmatenya.  Miss comunication, selalu  berprasangka, merasa saling tak memperhatikan lagi,  tak saling menghargai  ....... akhirnya ego masing-masing yang di kedepankan....... dan  akhirnya  jurang terbentang di antara keduanya.

Bagi Dimas hobi  adalah  bagian dari hidup dia dimana  Dimas merasa enjoy  meng ekspresikan  obyek seni  yang di lihatnya ....... meski itu pose  wanita yang "aneh" .  Tetapi bagi sebagian orang lain  apakah menganggap itu seni .......... ?  

Tetapi dengan perpisahan itu ternyata ada "sesuatu" yang hilang dalam relung hati Dimas, yang  coba  hilangkan dengan bekerja, makin tenggelam dalam hobi  dan mencoba  menggantikannya dengan sosok yang lain. Tapi  Dimas tak dapat membohongi hatinya sendiri . Di perbudak cinta..........? Entahlah .....
Hidup ini hanyalah  plus minus, setiap kelebihan  ada pula kekurangannya dan itu adalah manusiawi , kita bukan malaikat. Pilihan terbaik adalah mengikuti kata hati  dengan tetap menyadari bahwa tak ada yang sempurna.

Dengan kerendahan hatinya Dimas  n soulmate  akhirnya menyadari kekeliruan masing-masing untuk saling memafkan, merajut kebersamaan...... dan itu terasa lebih indah.

Cinta , kasih sayang  memang seharusnya setiap detik,  setiap menit setiap saat kita terbarkan........ agar damai hatimu, karena itulah hakekat kebesaran Illahi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar